Kesenyapan
itu kami bakar, bakar dengan pena
Biarlah ia berasap, memanas, hingga hangus
Dan ia pun lari tak mengusik lagi
Kami isi ruang waktu ini dengan timbunan kertas yg berbica, bercerita
Kami tumpahkan pula tinta-tinta bermakna di dalamnya
Sudut demi sudut, batas demi batas
Dan kesenyapan itu tak bisa lagi kembali
Tinggallah pena dan kertas yang meraja, berbicara, dan bercerita
Biarlah ia berasap, memanas, hingga hangus
Dan ia pun lari tak mengusik lagi
Kami isi ruang waktu ini dengan timbunan kertas yg berbica, bercerita
Kami tumpahkan pula tinta-tinta bermakna di dalamnya
Sudut demi sudut, batas demi batas
Dan kesenyapan itu tak bisa lagi kembali
Tinggallah pena dan kertas yang meraja, berbicara, dan bercerita
Makassar, Mei 2013.
0 komentar
Silahkan Beri Komentar Saudara...