Selamat membaca
Oktober 2011
semoga bermanfaat

WIDGET

Label

Total Tayangan Halaman

Popular Posts

Diberdayakan oleh Blogger.

Followerku

BlogRoll

Blogger news

Bahagia itu nikmat, senikmat kopi dengan moka putih.

Dimanakah Kejujuran Itu?

Ketika kebenaran dibalut oleh kebohongan yang indah…

Ketika kenyataan ditutupi dengan trik-trik yang sempurna…

Ketika kepedihan sengaja dilumuri dengan kesenangan…

Kejujuran tak berharga lagi…

Dimanakah kejujuran itu?

Makassar, September 2011

Membuat Lirik Lagu ? ? ?


Membuat lirik lagu memang gampang-gampang susah. Bagi saya, membuat lirik itu mudah namun ada juga sebagian orang yang menganggapnya susah. Sehingganya saya menarik kesimpulan bahwa membuat lirik itu gampang-gampang susah. Bagi orang yang mengatakan gampang, menulis lagu itu hanya seperti menulis puisi, bahkan lebih gampang dari itu. Hal ini dikarenakan model lirik sebuah lagu itu bisa bermacam-macam, ada yang membuatnya seperti dengan membuat puisi, yang penuh dengan makna implicit, ada pula yang membuatnya seperti sebuah cerita atau menceritakan kisah, inilah yang saya katakan lebih gampang.

Semua orang pasti bisa membuat puisi, secara otomatis ia pun pasti bisa membuat lirik lagu. Sebagian orang mengatakan susah karena kekurangan “kepandaian bermain kata-kata”, begitu saya menamakannya. Ada juga yang mengatakan sering kali mereka tidak punya ide sama sekali dalam menulis.

Sebenarnya, kesusahan terbesar bagi kita adalah ketika kita membuat nada sebuah lagu, dan mencocokkannya dengan lirik yang telah kita buat. Sebuah lagu akan enak didengar jika nada dan musiknya bagus dan indah. Lirik dan isi pesannya adalah hal kedua dalam penilaian orang-orang. Namun, lirik juga kadang-kadang bisa menjadi hal yang utama karena sebuah lirik dapat mewakili perasaan orang yang mendengarnya. Jika suatu lirik bisa menyentuh kehidupan seseorang, maka orang tersebut akan menyukainya ataupun akan membencinya jika lirik tersebut berkaitan dengan hal yang dibencinya. Misalnya, jika seseorang sedang jatuh cinta dan mendengar sebuah lagu yang isi pesannya bercerita tentang cinta, maka hatinya akan lebih berbunga-bunga dan perasaanya senang. Begitu pula sebaliknya, jika seseorang sedang putus cinta atau sedang bersedih dan ia mendengarkan lagu yang sedih juga, maka ia akan membenci lagu tersebut atau tidak menyukainya.

Setiap lagu pasti berisi tema-tema tertentu. Ada tema perjuangan (biasanya terdapat pada lagu-lagu kebangsaan), tema percintaan, dan lain-lain. Tema inilah nantinya yang akan merepresentasikan isi pesan dari lagu tersebut. Ada juga lagu yang sulit ditebak temanya. Dan pastinya, isi pesan dari lagu tersebut tidak dapat dimaknai. Contoh lagu yang seperti itu adalah lagu dengan syair atau lirik yang tidak menentu, kadang bercerita tentang ini, kemudian bercerita lagi tentang itu. Ada pula lagu dengan syair teracak. Kebanyakan lagu-lagu demikian muncul pada band-band instant, dengan vokalis yang instan pula. Di Negara kita, Indonesia, masih banyak terdapat kasus seperti itu. Oleh karena itu, para pembuat lagu sebaiknya konsisten pada satu pesan yang ingin disampaikannya. Satu pesan yang baik, akan indah bagi pendengar dan penikmat lagu atau music.

Dalam membuat lagu, seharusnya kita melihat terlebih dahulu kondisi perkembangan zaman yang ada. Kita sekarang ini tengah berada pada zaman modern, yah tentu lagunya harus tidak ketinggalan zaman donk begitu juga pada musiknya. Hal kedua yang perlu diperhatikan adalah keadaan pasar music pada tempat dimana kita berada. Kita bisa mengambil contoh pada pasar music Indonesia. Dalam konteks ini, kita harus melihat genre lagu apa yang sedang naik daun saat ini. Dari hasil pengamatan kita tersebut, maka kitapun akan membuat lagu dengan genre yang demikian namun dengan kolaborasi music dan lirik yang berbeda. Hal yang terakhir yang perlu kita perhatikan dalam membuat lagu adalah kondisi atau situasi yang sedang terjadi dalam kehidupan saat itu. Yang dimaksudkan disini adalah misalnya ketika kondisi suatu Negara ataupun daerah pada saat itu tengah terjadi korupsi besar-besaran, maka jika kita membuat suatu lagu yang isi pesannya adalah tentang korupsi, maka yakin dan percaya lagu kita tersebut akan naik daun.

Itulah beberapa saran penting dalam pembuatan lagu, semoga degan menjalankan tiga hal tersebut, lagu kita akan selalu dinikmati oleh masyarakat, dan pastinya akan indah didengar.

Sudah Adakah Judul Skripsimu?


“Memilih judul”, kata pak Jemma, Dosen Penelitian kami.

“Kalian sekarang sudah semester 5, sudah bisa menyetor judul jika sudah punya. Jangan sampai terlambat.” Lanjutnya lagi.

Salah satu contoh judul skripsi yang selalu teringat di benak saya adalah “Pengaruh Metode Cabut Gigi dalam Penguasaan Kosakata Siswa”. Contoh ini yang selalu membuat tawa di kelas kami. Menurutnya, metode cabut gigi adalah cara dimana dalam proses pembelajaran, siswa akan diberikan hukuman (dicabut giginya) jika tidak mampu menghafal/menguasai kosakata yang telah ditentukan. Wah, berbahaya bukan? Hahaha. Dengan demikian siswa akan memaksakan dirinya untuk menghafal. Bagaimana hasilnya? Belum diketahui… Ini hanya merupakan contoh saja. Mungkin jika ingin dilakukan maka harus dipertimbangkan sematang-matangnya, karena jika siswa melanggar metode ini, maka keesokan harinya sekolah akan dipenuhi oleh para orang tua siswa dengan golok terhunus di tangan. Begitu asumsinya. Ataukah kebanyakan siswa di sekolah itu menjadi ompong di masa muda. Lucu bukan? Tapi mengerikan.

Memilih Judul. Lho kok memilih judul? Bukannya mencari judul. Menurut pak Jemma bahwa dalam penelitian kita akan meneliti sebuah masalah, itulah yang menjadi cikal bakal judul kita. Masalah dalam kehidupan ini begitu banyak, sehingga dikatakan bahwa kita akan memilihnya. Namun yang dimaksudkan disini adalah masalah yang berkaitan dengan studi kita. Misalnya kita masuk dalam ranah bahasa inggris, maka masalah kita haruslah berkaitan dengan bahasa inggris. Dalam penelitian nantinya akan disuguhkan beberapa metode, ada metode deskriptif, historis, korelasi, komparatif, dan eksperimen. Kitalah yang akan memilih satu diantaranya.

Sekarang kita telah berada di semester 5, beberapa bulan lagi kita akan menjalani final test, setelah itu tentunya kita akan memasuki semester 6, kemudian semester 7. Tak terasa waktu berjalan begitu cepat. Lantas apakah yang perlu kita lakukan? Pertanyaan apakah yang sepantasnya terlontar untuk diri kita masing-masing? Mungkin ini dia, “Apakah kita sudah mempersiapkan segala sesuatunya bagi penyelesaian studi kita nanti? Apakah kita sudah siap untuk terjun langsung ke masyarakat dan melakukan apa yang seharusnya kita lakukan?” Satu pertanyaan yang penting untuk kita sekarang adalah “Apakah kita telah mempersiapkan judul skripsi kita?”. Pertanyaan inilah yang selalu muncul pada teman-temanku, dan tentunya padaku juga. Apalagi ketika kami disuguhkan mata kuliah penelitian. Semua pikiran mengambang, menghayalkan judul skripsi yang akan dimasukkannya nanti. “Jika kaliah sudah punya judul sekarang, silahkan ajukan ke ibu Inah.” Begitu kata pak Jemma.

So, kapan kita memilih judul? Ya dari sekarang lah… Hehehe. Katanya judul itu bisa diperoleh kapan saja dan dimana saja. Bisa di WC ketika kita buang air (wah, jorok amat), ketika sedang makan, ataupun ketika kita sedang melakukan aktifitas-aktifitas lainnya. Untuk mempermudah dalam menemukan judul maka kita seharusnya memperbanyak membaca, mengikuti seminar-seminar, diskusi atau workshop, dan lain-lain. Dalam penelitian, itulah yang dinamakan sumber-sumber masalah. Oleh karena itu, mulai dari sekarang tancapkanlah dalam benak kita bahwa kita akan memilih dan mempersiapkan judul kita. Tidak apalah kita mempersiapkan begitu banyak judul karena mungkin judul kita yang pertama belum diterima, maka kita bisa mencoba judul kita yang lainnya. Kita juga dapat membantu teman kita yang belum mempunyai judul. So, let’s do it. Salah satu kata motivasi dalam buku “Retorika Kaum Bijak” berbunyi, “Don’t just stand there, but do something.”

Contoh Biografi dalam Bahasa Inggris


Abdi Masbara Lumbon. He was born on August, 17th 1992 in Okumel, Banggai, Central Sulawesi. He is the last son from Abdul Rahim Lumbon and Sabarni Yaliso. He started his study when he was five years old in 1st Okumel Elementary School (SDN 1 Okumel) in his village. He was graduated in 2003 and he continued his study in 3rd Liang Junior High School (SMPN 3 Liang).

In 2006 he continued his study in 2nd Luwuk Senior High School (SMAN 2 Luwuk) in the city of Luwuk Banggai. At that time, he was always active in an Internal Organisation in his school, called OSIS. He finished his study in 2009 and he continued again for his first degree (S1) in State Islamic University of Makassar, in South Sulawesi. He took English Education Department on Tarbiyah and Teaching Faculty. Now, he is in fifth semester.

He has been joining some organizations since he was in first semester. He ever got First Winner on “Elementary School Writing Competition” in 1999. He also got 1st Winner with his friends for “Vocal Group Competition”in PORSENI Banggai in 2008. In 2009 he got Third Winner on “Singing Competition” in the ceremony of his campus’s anniversary. At that time, he was also a member of “Paduan Suara Universitas” which is performed in a Graduation Ceremony.

Sepenggal Kata

Menulislah, maka anda akan meraba dunia, dan membacalah maka anda akan melihat dunia...

READ

......
Template Oleh trikmudahseo