Selamat membaca
September 2011
semoga bermanfaat

WIDGET

Label

Total Tayangan Halaman

Popular Posts

Diberdayakan oleh Blogger.

Followerku

BlogRoll

Blogger news

Bahagia itu nikmat, senikmat kopi dengan moka putih.

Example of Descriptive Paragraph

My campus is beautiful. It has many new buildings. Every room of the building has new equipment for studying. there are some green trees between the buildings. In the middle of our campus there is "Air Mancur". Many people want to take rest and relax there. These all make the scenery become interesting and comfortable to be seen.

SAKIT?


Kehidupan ini memang sering kali menyakitkan. Sakit yang dominan kita dapatkan adalah sakit yang berhubungan dengan hati atau batin kita, selebihnya itu adalah sakit pada fisik atau jasmani kita.

Sakit pada hati akan sulit didapatkan penawarnya ketimbang sakit pada fisik. Sakit pada hati ataupun batin,akan terasa lebih sakit, sehingganya muncul lirik sebuah lagu, “kalau terbakar api, kalau tertusuk duri mungkin masih dapat ku tahan tapi ini sakit lebih sakit, kecewa karena cinta”. Begitu? Ada-ada saja tingkah laku manusia.

Tapi memang, persoalan cinta merupakan sumber sakit hati pertama. Banyak orang yang menderita karena putus cinta, ada yang sampai gila, bahwa ada yang nekat bunuh diri ataupun membunuh orang lain. So crazy… Namun itulah yang dinamakan sakit, sakit hati.

Itu karena putus cinta, bagaimanakah dengan cinta yang ditolak? Bagaimanakah sakitnya? Aku tidak tahu. Masing-masing orang mempunyai daya rasa yang berbeda-beda. Ada yang merasakan sakit sekali, adapula yang menganggapnya bahwa itu adalah hal biasa dan mengatakan pada dirinya “Oh, tidak apa lah, ini bukan keberuntunganku, masih banyak cewek/cowok lain disana yang menungguku, yang masih single”…hahaha. Sekalipun berkata seperti demikian, terlihat sabar dan tabah, namun dapat ditebak bahwa orang ini setidaknya merasakan sakit juga namun hanyak sedikit.

Ada pula orang yang menjadi marah karena putus cinta, hingga mereka menggunakan other way atau jalan pintas. Seperti kata-kata yang selalu kita dengar, “Cinta ditolak, mbah dukun bertindak”. Sungguh tidak jantan yang demikian. Tapi begitulah, kebiasaan yang telah membudaya di bumi kita, bahkan di bumi orang lain juga, seperti di Thailand, dan daerah-daerah Asia lainnya. Santet-santetan masih tetap survive di dunia ini, selagi sakit hati masih tetap ada, selagi agama tidak lagi terserap dengan baik dalam hati sanubari manusia.

Berkaitan dengan sakit hati karena cinta, ada satu hal yang sangat tidak aku suka yaitu tentang kejujuran. Apakah yang anda rasakan jika ada seorang cewek menolak atau tidak menyukai anda namun ia tidak mengungkapkannya, hanyalah beribu alasan yang keluar dari mulutnya (bukan alasan untuk menolak, tapi sejenis alasan-alasan yang tidak masuk akal). Sungguh sebuah ketidakjujuran. Bagaimanakah jika anda tidak dapat menebak bahwa dia tidak menyukai anda? Cobalah anda pikirkan.

Begitu banyak sumber-sumber penyebab sakit hati : kecewa, putus cinta, dikhianati, cinta ditolak, iri pada orang lain, dan lain-lain. Semuanya begitu sakit. Kata “sakit” memang tidak pernah berubah maknanya, sakit tetap sakit. Kehidupan memang seringkali menyakitkan bagi siapa saja. Hanya kitalah masing-masing akan yang mencari dan menentukan penawar ataupun jalan keluarnya.

Okumel ; Kini dan Mendatang


Okumel adalah sebuah desa yang bisa dikatakan cukup makmur, yang terletak di Liang bagian selatan. Desa ini juga merupakan desa yang berkembang beberapa tahun terakhir ini. Tanda-tanda perkembangan desa ini sebenarnya sudah dapat diprediksi sejak berdirinya Pasar Okumel. Pasar merupakan hal yang vital bagi masyarakat dalam suatu daerah dalam rangka menumbuh-kembangkan perekonomiannya. Di dalam pasar terdapat proses jual beli antar masyarakat baik masyarakat yang tinggal di daerah tersebut maupun masyarakat dari daerah lain yang datang berbelanja atau berdagang. Dengan adanya Pasar Okumel, transaksi-transaksi ataupun pertukaran hal-hal baru mulai tumbuh. Inilah yang menjadi tonggak awal perkembangan Desa Okumel, desa yang menjadi tempat lahir saya, yang saya cintai.
Mengapa bernama Okumel? Saya juga tidak tahu mengapa demikian. Bukannya saya buta akan sejarah desa sendiri, namun kejelasan dari cerita masyarak tentang sejarah Okumel belum saya dapat secara pasti. Tidak ada data-data yang dapat dijadikan referensi terbaik untuk digunakan. Cerita-cerita yang didapat dari orang-orang tua merupakan hal yang begitu penting namun ada berbagai versi yang berbeda-beda dalam cerita sejarah Okumel. Inilah yang memberatkan hati saya untuk menulis atau sekedar mengungkapkan sejarah Okumel itu sendiri. Jika saya mengatakan ceritanya seperti begini, dan ternyata yang sebetulnya adalah begitu, maka saya dapat dikatakan sebagai orang yang Ba soosoki, ini merupakan istilah orang-orang daerah sini, yang menyatakan bahwa saya bertindak sembarangan dalam melakukan sesuatu. Tapi setidaknya sedikit saya beberkan cerita tentang Okumel yang saya dapatkan orang-orang. Ceritanya kurang lebih seperti berikut. Dikisahkan bahwa pada jaman dahulu ada sebuah pohon yang tumbuh di dusun Dambelas. Pohon ini bisa dikatakan cukup unik (kesimpulan dari pemahaman saya). Daun dari pohon tersebut berasa dingin atau Kumel, dalam bahasa Banggai. Di bawah pohon ini mengalir sungai dari mata air dan terus ke laut. Sifat dingin (kumel) dari pohon inilah yang menjadi cikal bakal penamaan daerah yang dulunya masih berupa hutan lebat ini, Okumel. Lho kenapa masih ada satu huruf yang tertinggal? Ya, masih ada huruf “O”, O-kumel. Dari cerita yang saya dengar, huruf “O” belum begitu pasti dari mana asal mulanya. Bisa dikatakan bahwa ini mungkin merupakan istilah-istilah orang pada jaman dahulu. Toh Bahasa mempunyai banyak macam istilah-istilah tambahan ataupun logat. Ada pula sumber lain yang mengatakan bahwa huruf “O” tersebut berasal dari pengucapan orang Belanda (Dikatakan bahwa orang Belanda ketika berdialog dengan kaum pribumi, selalu terbata-bata dan selalu mendahului sebuah kata dengan huruf “O”). Huruf “O” pada pengucapan orang Belanda ditambah kata kumel menjadi “O-kumel”. Cerita ini belum begitu pasti, mengingat orang-orang tua kita ketika bercerita, mereka sering menggabungkan cerita asli dengan dongeng, sehingga sulit dipastikan kebenaran cerita itu.
Okumel merupakan desa yang berbatu-batu. Jika anda menengok ke arah kiri, maka anda akan melihat bukit yang berbatu-batu. Tengok ke kanan maka anda akan tanah berbatu-batu, begitu pula jika anda melihat ke depan dan belakang. Memang benar potongan liriks suatu lagu yang mengatakan “Okumel lipu batuon, Okumel na monondokan”, artinya Okumel merupakan daerah yang berbatu namun bagus. Tapi perlu diketahui, Okumel tidak sebegitu berbatu seperti yang saya ilustrasikan di atas, tengok ke kiri, kanan, depan dan belakang berbatu. Sungguh tidak demikian. Saya mengatakan seperti diatas karena rasa iba saya terhadap Okumel, rasa perduli,dimana Okumel sangat susah dalam pembangunan wilayah. Alasannya ya karena Okumel dipenuhi bukit-bukit berbatu. Jika pembangunan wilayah dilaksanakan, maka perlu alat-alat berat yang sudah mumpuni dan para arsitek-arsitek yang mampu menyulap daerah yang sedemikian rupa menjadi daerah yang indah, setidaknya menjadi daerah yang rata. Suatu waktu ketika saya sedang menghayal tentang negeri saya ini, kadang-kadang saya menginginkan adanya penimbunan daerah lautan di depan pasar Okumel (teluk Okumel) menjadi daratan sehingga dapat digunakan sebagai lahan dalam perluasan pasar Okumel. Pelabuhan okumel akan dibangun di depan Tanjung Okumel, sedikit ke depan dusun Bajo, karena disana mungkin ada perairan yang sedikit dalam sehingga cocok untuk kapal-kapal besar berlabuh. Ini semua untuk perkembangan desa Okumel. Namun ini hanya khayalan saya saja, masih dalam mimpi. Kadang-kadang saya berharap ini bisa terwujudkan. Oleh karena itu sangat dibutuhkan perwujudan, butuh tindakan.Sebuah kalimat bijak mengatakan “Don’t just stand there, do something”, maksudnya jangan cuma diam tapi lakukanlah sesuatu. Kita akan melihat hasilnya jika kita mengerjakannya, mewujudkannya, bukan cuma dengan kata-kata.
Perubahan yang begitu signifikan sudah menghiasi hati seluruh masyarakat Okumel beberapa tahun terakhir ini, pembangunan TK (Taman Kanak-kanak) Okumel pada 2010, hingga berdirinya SMA swasta di tahun ini. Menurut saya, ini merupakan suatu perubahan yang perlu dibanggakan. Sangat jarang daerah-daerah lain mampu melakukan ini, mampu membangun SMA
bersambung....

Sepenggal Kata

Menulislah, maka anda akan meraba dunia, dan membacalah maka anda akan melihat dunia...

READ

......
Template Oleh trikmudahseo